Selasa, 18 Desember 2012

ALUR MEMBUAT SURAT KETERANGAN BERKELAKUAN BAIK


ALUR MEMBUAT SURAT KETERANGAN BERKELAKUAN BAIK
Anda mau cari kerja /??? Apa yang perlu anda siapkan selain ijasah, persiapan wawancara, maupun nilai yang bagus ?? Hal lain yang perlu dipersiapkan adalah
Beginilah alur dalam membuat Surat Keterangan Berkelakuan Baik yang saya alami di Desa Tegalrejo, Sawit, Boyolali. Semoga bisa membantu saudara/ saudari semuanya…
1.      Pergi ke kantor kelurahan minta Surat Pengantar dari kelurahan dengan membawa KK (Kartu Keluarga) Jika ingin mencari pekerjaan yang negeri maka harus menggunakan surat persetujuan dari orang tua yang blangko atau format suratnya yang disediakan di kelurahan tersebut. Jika ingin mencari  pekerjaan swasta maka maka tidak perlu surat perijinan dari orang tua. Biasanya memberi infak ( iuran sukarela )
2.      Membawa surat pengantar dari kelurahan ke kecamatan untuk dimintakan tanda tangan pak / bu camat. Jangan lupa membawa menyerahkan poto 3 x 4  1 lembar. Setelah itu jangan lupa infak ya .,,!
3.      Ke Koramil untuk minta pengesahan / tanda tangan pak tentara.
4.      Ke polsek minta tanda tangan pak polisi dengan menyerahkan poto. Persiapan poto ukuran 4x 6 (5 lembar) dan 3 x 4 ( 5 lembar ).
5.      Ke Polres untuk tindakan selanjutnya yaitu finalisasi. Masuk aja kebagian SKCK, di situ nanti akan dilayani oleh petugasnya. Mengisi berkas yang lumayan banyak. Menyerahkan poto beserta foto kopi Kartu Keluarga.Dan hal yang tidak boleh dilupakan adalah Mbayar  bos,,,
6.      Langsung Surat Keterangan Berkelakuan Baik bisa digunakan. Di foto kopi sesuai kebutuhan dan dilegalisir.
7.      Demi keamanan langsung di Pres aja biar awet dan tahan lama.

Rabu, 12 Desember 2012

tugas GURU


TUGAS GURU
Guru memiliki tugas beragam yang diwujudkan dalam bentuk pengabdian. Tugas guru tersebut meliputi bidang pribadi, bidang profesi, bidang kemanusiaan dan kemasyarakatan.
A.     Pribadi
Setiap guru memiliki kepribadian masing-masing sesuai dengan latar belakang sebelum menjadi guru. Kepribadian guru diakui sebagai aspek yang tidak dapat dikesampingkan dari kerangka keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan anak didik menjadi orang yang berilmu pengetahuan dan berkepribadian. Kepribadian seorang guru dapat terlihat dari cara berpakaian, cara berbicara, sikap dan tingkah lakunya, pola piker, dan ketenangannya dalam memecahkan dan menyelesaikan suatu masalah. Kepribadian itulah yang mempengarui pola kepemimpinan seorang guru ketika melaksanakan tugas mengajar dikelas. Kepribadian guru yang baik dan menyenangkan dapat membangkitkan semangat dan ketekunan seorang siswa dalam kegiatan pembelajaran.

B.      Profesi
Guru merupakan jabatan profesi, untuk itu seorang guru harus melaksanakan tugasnya secara professional. Seorang guru dianggap professional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang teguh kepada etika kerja, cepat ( produktif ), tepat ( efektif ), efisien dan inovatif, serta dapat bertanggung jawab.
Untuk tugas guru dibidang profesi, peran guru adalah memberikan :
a.      Educational
Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai pendidik. Dalam peranannya guru harus berusaha menghidupkan dan memberikan motivasi, agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap menjadi mediator dalam segala situasi proses belajar mengajar. Sebagai pendidik guru memiliki tugas memberikan bimbingan yang lebih kepada anak didik dan mengarahkan pada pembentukan kepribadiannya sehingga menjadi manusia yang bertanggung jawab.
b.      Intruksional ( keterampilan )
Ketermpilan yang harus dikuasai oleh guru yaitu :
·         Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar tertuju pada pelajaran yang akan dipelajari.Keterampilan menutup adalah kegiatan mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
·         Keterampilan mengelola kelas
Ketermpilan guru menciptakan kondisi belajar yang optimal.
·         Keterampilan menjelaskan
Memberikan informasi secara lesan dan sistematis untuk menunjukan adanya hubungan sebab akibat, antara yang sudah dialami atau belum, antara generalisasi dengan konsep, dengan data atau sebaliknya.
·         Keterampilan bertanya
Kemampuan guru memberikan pertanyaan yang menuntut jawaban dari peserta didik.
·         Keterampilan mengadakan variasi
Merupakan keterampilan untuk melakuakn kegiatan yang bermacam-macam agar siswa tidak bosan.
·         Keterampilan memberi penguatan
Merupakan keterampilan berupa pemberian respon positif ( hadiah ) agar tingkah laku yang sudah baik akan selau diulang, dan pemberian respon negative ( hukuman ) agar tingkah laku yang buruk tidak diulangi.
·         Keterampilan membimbing kelompok
Merupakan pengelompokan anak didik dalam proses interaksi untuk mengajarkan pembentukan organisasi social.
·         Keterampilan mengajar perorangan
Proses dimana setiap anak didk dibantu mengembangkan kemajuan dalam mencapai tujaun berdasarkan kemampuan, pendekatan dan bahan pengajaran.
c.       Managerial
Peranan guru dalam hal ini adalah mengamati suatu proses yang sedang berlangsung dan menentukan berbagai acuan untuk diterpkan dalam proses pembelajaran, meliputi aspek sebagai berikut :
§  Jasmani
berhubungan dengan fisik, misalnya melakukan gerak dalam prises pembelajaran, seperti menulis, angkat tangan, dll
§  Rohani
Berhubungan dengan keagamaan, misalnya keyakinan yang mangacu pada nilai dan norma agama.
§  Mental
Kemampuan siswa untuk menumbuhkan keberanian untuk bersikap dan bertidak.
§  Sosial
Kemampuan siswa untuk berinteraksi / bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungannya.
§  Intelektual
Pemusatan pemikiran / perhatian pada saat kegiatan pembelajaran.
§  Emosional
Kemampuan siswa dalam menyesuaikan suasana pembelajaran.
Tugas guru dalam hal managerial meliputi tindakan sebagai berikut :
1.      Perencanaan proses pembelajaran
2.      Pengorganisasian
3.      Pengkoordinasian
4.      Pengawasan proses pembelajaran
5.      Penilaian hasil pembelajaran

C.      Kemasyarakatan dan Kemanusiaan
Guru menempati kedudukan terhormat di masyarakat. Kewibawaannya yang menyebabkan guru dihormati. Masyarakat yakin bahwa gurulah yang dapat mendidik anak didik mereka. Tugas guru dalam hal ini adalah memposisikan dirinya sebagai orangtua ke dua. Guru memiliki kemampuan mendidik sebagai bagain dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bersosialisasi secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, dan masyarakat sekitar.


PROSES PEMBELAJARAN

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didikdengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang terarah pada tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
a.      Komponen – Komponen dalam Proses Belajar Mengajar
Sebagai suatu system kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen, yaitu :
o   Tujuan
Adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan.
o   Guru
Factor penting dalam kegiatan belajar mengajar adalah guru. Guru berperan sebagai fasilitator dalam proses yang komunikatif, bertindak sebagai partisipan dan bertindak sebagai pengamat.
o   Siswa
Siswa adalah inti dari proses belajar mengajar. Siswa berperan sebagai anak didik yang sengaja datang ke sekolah untuk dididik sehingga memiliki ilmu pengetahuan.
o   Materi
Adalah  bahan pengajaran yang akan disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan pengajaran merupakan sumber belajar bagi anak didik.
o   Metode
Dalam proses belajar mengajar diperlukan berbagai metode, yaitu:
1.      Metode ceramah
Penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan secara lisan.
2.      Metode Tanya Jawab
Cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dari guru kepeserta didik atau sebaliknya untuk memperoleh jawaban yang pasti secara lisan.
3.      Metode demonstrasi
Dengan memperagakan dan mempertunjukan pada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru.
4.      Metode diskusi
Cara menyampaikan bahan pelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk membicarakan alternative pemecahan suatu masalah.
5.      Metode simulasi
Cara pembelajaran untuk memperoleh pemahaman suatu konsep atau prinsip. Suatu keterampilan tertentu melalui suatu proses kegiatan atau latihan dalam situasi tiruan.
6.      Metode pemberian tugas
Cara penyajian bahan pengajaran dengan cara pemberian tugas tertentu agar siswa mampu melakukan kegiatan belajar dan hasilnya dilaporkan kepada guru.
7.      Metode kerja kelompok
Cara pembelajaran dimana siswa dalam kelas dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok dipandang sebagai satu kesatuan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan untuk diselesaikan bersama-sama.
8.      Metode karya wisata
Siswa dibawah bimbingan guru mengujungi tempat-tempat tertentu dengan maksud untuk mempelajari objek belajar ditempat tersebut.
9.      Metode penemuan
Prosedur pembelajaran yang mementingkan pembelajaran perseorangan dan melakukan percobaan.
10.  Metode eksperimen
Cara penyajian yang memungkinkan siswa melakukan siswa melakukan percobaan untuk membuktikan suatu pernyataan/hipotesis yang dipelajari.
11.  Metode pembelajaran unit
Usaha pembelajaran dimana guru dan siswa mengarahkan segala kegiatan pada pemecahan suatu masalah yang dipelajari melalui berbagai cara, sehingga pemecahannya bermakna.
12.  Metode latihan/training
Usaha untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
o   Media
Merupakan alat yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi, dapat meningkatkan perhatian siswa terhadap materi ajar sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses hasil belajar.
o   Sarana dan Prasarana
Yang termasuk dalam hal ini misalnya ruang kelas yaitu dimana proses belajar mengajar berlangsung, ukuran kelas dan jumlah siswa akan berdampak pada penerapan teknik dan metode belajar. Suasana kelas yang nyaman dan kondusif akan mempermudah proses pembelajaran.
o   Situasi-kondisi
Situasi-kondisi dalam proses pembelajaran harus mendukung demi kelangsungan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
o   Evaluasi
Adalah proses penentuan apakah materi dan metode pembelajaran.
b.      Keterampilan Proses Mengajar
 Ketermpilan yang harus dikuasai oleh guru yaitu :
·         Keterampilan membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan mental dan menimbulkan perhatian anak didik agar tertuju pada pelajaran yang akan dipelajari.Keterampilan menutup adalah kegiatan mengakhiri kegiatan inti pelajaran.
·         Keterampilan mengelola kelas
Ketermpilan guru menciptakan kondisi belajar yang optimal.
·         Keterampilan menjelaskan
Memberikan informasi secara lesan dan sistematis untuk menunjukan adanya hubungan sebab akibat, antara yang sudah dialami atau belum, antara generalisasi dengan konsep, dengan data atau sebaliknya.
·         Keterampilan bertanya
Kemampuan guru memberikan pertanyaan yang menuntut jawaban dari peserta didik.
·         Keterampilan mengadakan variasi
Merupakan keterampilan untuk melakuakn kegiatan yang bermacam-macam agar siswa tidak bosan.
·         Keterampilan memberi penguatan
Merupakan keterampilan berupa pemberian respon positif ( hadiah ) agar tingkah laku yang sudah baik akan selau diulang, dan pemberian respon negative ( hukuman ) agar tingkah laku yang buruk tidak diulangi.
·         Keterampilan membimbing kelompok
Merupakan pengelompokan anak didik dalam proses interaksi untuk mengajarkan pembentukan organisasi social.
·         Keterampilan mengajar perorangan
Proses dimana setiap anak didk dibantu mengembangkan kemajuan dalam mencapai tujaun berdasarkan kemampuan, pendekatan dan bahan pengajaran.
c.       Nilai dalam proses pembelajaran
Secara kualitatif dan kuantitatif
Penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik menggunakan tes maupun non tes. Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan. Pengukuran bersifat kuantitatif, sedangkan penilaian bersifat kualitatif.

§   Hubungan proses pembelajaran dengan motivasi belajar
Dalam proses pembelajaran ada penumbuhan motivasi belajar, baik motivasi intrinsik ( motif yang menjadi bagian dari perilaku belajar, rasa ingin tahu) maupun motivasi ekstrinsik ( diluar perilaku belajar, ingin hadiah dari orang tua ). Hendaknya guru mampu menjadi motivator, yakni berusaha menumbuhkan motivasi belajar, utamanya motivasi intriksik dalam belajar.

                                                                                                                                           





Senin, 26 November 2012

makalah model pembelajaran koopertif


MAKALAH
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
METODE STRUKTURAL





DISUSUN OLEH :
Sidik nuryanto
K7108059
VF

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011









Model Pembelajaran Kooperatif  Metode Struktural

Metode ini dikembangkan oleh Spencer Kagan dan kawan-kawan. Struktur-struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja sama saling bergantung dalam kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Ada struktur yang memiliki tujuan umum untuk meningkatkan penguasaan isi akademik dan ada pula struktur tujuannya untuk mengajarkan keterampilan social.

Contoh- contoh Teknik Metode Struktural
1)     Mencari Pasangan
a.      Pengertian
Teknik belajar mengajar mencari pasangan ( Make a Match ) dikembangkan oleh Larana Curran ( 1994 ) . Salah satu keunggulannya yaitu siswa mencari pasangan sambil belajar mengenal suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan.

b.     Langkah dalam Pembelajaran
1.     Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik .
2.     Setiap siswa mendapat satu buah kartu.
3.     Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya . Misalnya , pemegang kartu bertuliskan “ LIMA “ akan berpasangan dengan pemegang kartu “ PERU “.
4.     Siswa bisa bergabung dengan dua atau tiga siswa lain yang memegang kartu yang cocok.
5.     Setiap pasangan siswa mendiskusikan dan menyelesaikan tugas secara bersama-sama.

c.      Kelebihan dan Kelemahan Teknik Mencari Pasangan ( Make a Match )
Ø  Kelebihan Teknik mencari pasangan
1.     mampu menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan
2.     materi pembelajaran yang disampaikan lebih menarik perhatian siswa
3.     dapat memupuk kerja sama siswa dalam menjawab pertanyaan dengan mencocokkan kartu yang yang ada di tangan mereka.

Ø  Kelemahan Teknik Mencari Pasangan
1.     diperlukan bimbingan dari guru untuk melakukan kegiatan
2.     waktu yang tersedia perlu dibatasi jangan sampai siswa terlalu banyak bermain-main dalam proses pembelajaran.
3.     guru perlu persiapan bahan dan alat yang memadai

2)     Bertukar Pasangan
a.      Pengertian
Teknik belajar mengajar bertukar pasangan memberi  siswa kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain.

b.     Langkah dalam Pembelajaran
1.     Setiap siswa mendapat satu pasangan ( guru bisa menunjukkan pasangannya atau dengan cara teknik mencari pasangan ).
2.     Guru memberi tugas dan siswa mengerjakannya secara berpasangan.
3.     Setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan satu pasangan yang lain.
4.     Kedua pasangan itulah yang dinamakan bertukar pasangan. Masing-masing pasangan yang baru ini kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban mereka.
5.     Temuan baru yang didapat dari pertukaran pasangan kemudian dibagikan pada pasangan semula.

c.      Kelebihan dan Kelemahan Teknik Bertukar Pasangan
Ø  Kelebihan Teknik Bertukar Pasangan
1.     Siswa dilatih untuk dapat bekerjasama, mempertahankan pendapat.
2.     Semua siswa terlibat.

Ø  Kelemahan Teknik Bertukar Pasangan
1.     Memerlukan waktu yang lama.
2.      Guru tidak dapat mengetahui kemampuan siswa masing-masing.

3)     Berkirim Salam dan Soal
a.      Pengertian
Teknik belajar mengajar berkirim salam dan soal memberi siswa kesempatan untuk melatih pengetahuan dan ketrampilan siswa. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga akan merasa lebih terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan.

b.     Langkah dalam Pembelajaran
1.     Guru membagi siswa dalam kelompok berempat-berempat, dan setiap kelompok ditugaskan untuk menulis beberapa pertanyaan yang akan dikirim ke kelompok lain.
2.     Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan satu orang utusan yang akan menyampaikan  salam dan soal dari kelompoknya.
3.     Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
4.     Setelah selesai, jawaban masing-masing kelompok dicocokkan dengan jawaban kelompok yang membuat soal.

4)     Bercerita Berpasangan
a.      Pengertian
Teknik mengajar bercerita berpasangan ( Paired – Story telling ) dikembangkan sebagai pendekatan interaktif antara siswa, pengajar, dan bahkan pelajaran  ( Lie, 2004 ). Teknik ini menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara. Bahan mata pelajaran yang paling cocok digunakan dengan teknik ini adalah bahan yang bersifat naratif dan deskriptif.
Pada teknik ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam kegiatan ini siswa dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinatif. Siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.

b.     Langkah Pembelajaran
1.     Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian.
2.     Sebelum bahan pelajaran diberikan, pengajar memberikan pengenalan mengenai topik yang akan dibahas. Pengajar bisa menanyakan apa yang diketahui mengenai topik  tersebut. Ini bermaksud untuk mengaktifkan skemata siswa agar lebih siap menghadapi bahan pelajaran yang baru.
3.     Siswa dipasangkan.
4.     Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama sedangkan yang kedua menerima bagian kedua.
5.     Siswa membaca atau mendengarkan bagian mereka masing-masing.
6.     Sambil membaca atau mendengarkan siswa mencatat dan mendaftar beberapa kata atau frase kunci yang ada dalam bagian masing-masing.
7.     Setelah selesai membaca siswa saling menukar daftar kata atau frase kunci dengan pasangan masing-masing.
8.     Sambil mengingat-ingat atau memperhatikan bagian yang telah dibaca atau didengarkan sendiri, masing-masing siswa berusaha untuk mengarang bagian yang belum dibaca atau didengarkan berdasarkan kata-kata atau frase kunci dari pasangan.
9.     Setelah selesai menulis , siswa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangannya.
10.  Pengajar membagikan bagian yang belum terbaca kepada masing-masing siswa.
11.  Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu.

5)     Dua Tinggal Dua Tamu
a.      Pengertian
Teknik belajar dua tinggal dua tamu dikembangkan oleh Spencer Kagan
( 1992 ) dan bisa digunakan bersama dengan teknik kepala bernomor. Struktur dua tinggal dua tamu memberi kesempatan kepada kelompok untuk membagi hasil dan informasi dengan kelompok lain.

b.     Langkah Pembelajaran
1.     Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok berempat dan bekerja sama seperti biasa.
2.     Setelah selesai,dua orang dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain.
3.     Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu.
4.     Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
5.     Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

6)     Keliling kelompok
a.      Pengertian
Dalam kegiatan keliling kelompok , masing-masing anggota kelompok mendapat kesempatan untuk memberikan kontribusi pada mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain.

b.     Langkah Pembelajaran
1.     Salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikirannya mengenai tugas yang sedang mereka kerjakan.
2.     Siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya. Demikian seterusnya , giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam.

7)     Kancing Gemerincing
a.      Pengertian
Teknik belajar mengajar kancing gemerincing dikembangkan oleh Spancer Kagan ( 1992 ). Teknik ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
Dalam kegiatan kancing gemerincing , masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk memberikan kontribusi mereka dan mendengarkan pandangan dan pemikiran anggota yang lain. Keunggulan lain dari teknik ini adalah untuk mengatasi hambatan pemerataan kesempatan yang sering mewarnai kelompok kerja kelompok.
Dalam banyak kelompok, sering ada anggota yang terlalu dominan dan banyak bicara. Sebaliknya ada anggota yang pasif dan pasrah saja pada rekannya yang lebih dominan. Dalam situasi seperti ini, pemerataan tanggung jawab dalam kelompok bisa tidak tercapai, karena anggota yang pasif akan bergantung pada rekannya yang lebih dominan. Dengan teknik kancing gemerincing ini, setiap siswa akan mendapatkan kesempatan untuk berperan serta.

b.     Langkah-langkahnya :
1.     Guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing ( atau bisa benda-benda kecil lainnya, seperti : kacang merah, biji kenari, potongan sedotan , batang-batang lidi, sendok es krim , dan sebagainya.
2.     Sebelum kelompok memulai tugasnya , setiap siswa dalam masing-masing kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancing ( jumlah kancing yang bergantung pada sukar tidaknya tugas yang diberikan ).
3.     Setiap kali seorang siswa berbicara atau mengeluarkan pendapat , dia harus menyerahkan salah satu kancingnya dan meletakkan ditengah-tengah.
4.     Jika kancing yang dimiliki seseorang habis, dia tidak boleh berbicara lagi sampai semua rekannya juga menghabiskan kancing mereka.

Jika semua kancing sudah habis, sedangkan tugas belum selesai, kelompok boleh mengambil kesempatan untuk membagi kancing lagi dan mengulangi prosedur kembali.




8)     Teknik Tebak Pelajaran
a.      Pengertian
Metode tebak pelajaran dikembangkan untuk menarik perhatian siswa selama mengikuti pembelajaran. Tujuan teknik ini untuk meningkatkan minat siswa pada waktu mengikuti pembelajaran di kelas.

b.     Langkah-langkahnya :
1.     Menuliskan atau menayangkan melalui LCD Subject matter dari pelajaran yang akan disampaikan.
2.     Meminta siswa untuk menuliskan kata-kata kunci apa saja yang diprediksikan muncul dari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru.
3.     Menyampaikan materi pelajaran secara interaktif.
4.     Selama proses pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru.
5.     Diakhir pembelajaran , guru menyampaikan pada siswa berapa jumlah tebakan mereka yang benar.

9)     Teknik Team Quiz ( TQ ) dalam Pembelajaran
a.      Pengertian
Teknik pembelajaran TQ adalah teknik pebelajaran dengan memainkan topik-topik yang diajarkan kepada siswa yang dibagi dalam beberapa kelompok.

b.     Langkah-langkah :
1.     Memilih topic yang akan disampaikan dalam tiga bagian.
2.     Membagi siswa menjadi tiga kelompok, yaitu A, B, dan C.
3.     Menyampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian mulai menyampaikan materi. Penyampaian materi dibatasi maksimal 10 menit.
4.     Setelah menyampaikan materi , meminta kelompok A menyiapkan pertanyaan –pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan, kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat lagi catatan mereka.
5.     Meminta kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada kelompok B. Jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, melempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
6.     Kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C, jika kelompok C tidak bisa menjawab , maka pertanyaan dilemparkan pada kelompok B.
7.     Jika tanya jawab selesai , kemudian dilanjutkan pelajaran kedua dan menunjuk kelompok B untuk menjadi kelompok penanya.
8.     Setelah kelompok B selesai dengan pertanyaannya , dilanjutkan penyampaian materi pelajaran ketiga dan menunjuk kelompok C sebagai kelompok penanya.
9.     Mengakhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan menjelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.